Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

MENILIK EKONOMI ISLAM SUBSTANTIF: Sebuah Resume Bacaan

Buku Ekonomi Islam Substantif ini merupakan buah pemikiran dari "Mahasiswa-Mahasiswa Ekonomi Islam" yang mencoba menyampaikan pemikiran mereka tentang disiplin ekonomi islam itu sendiri. Kita bisa melihat kritik dan saran yang membangun dari isi artikel yang terkandung di dalamnnya. Salah satu pengarang buku setebal 134 halaman ini, bisa kawan-kawan kunjungi Disini . Dan dibawah ini penulis mencoba menyampaikan apa yang penulis dapatkan dari proses pembacaan artikel yang penulis lakukan dari buku Ekonomi Islam Substantif diatas.___

Sesi Pemikiran Bung Karno: Persatuan dan Kapitalisme (Memaknai Persatuan Bangsa dan Imperialisme pada Zaman Reformasi)

  Melalui tulisannya yang berjudul Islamisme, Nasionalisme, dan Marxisme terlihatlah kepiawaian Bung Karno dan kebesaran hatinya untuk menerima semua macam pendapat dan pemikiran yang berkembang pada saat itu sebagai bagian dari dialog untuk melawan kapitalisme. Kecerdikan Bung Karno ini terletak pada kepiawaiannya untuk merubah empat kubu besar yaitu Islamisme, Nasionalisme, Marxisme, dan Kapitalisme menjadi dua kubu besar yaitu persatuan rakyat Indonesia melawan kapitalisme. 

SELAYANG PANDANG PAHAM KE-ISLAM-AN DI HMI

Himpunan Mahasiswa Islam atau yang disingkat HMI merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang sangat terang benderang menjadikan Islam sebagai sebuah alasan untuk berkumpul. Namun demikian, banyak diantara masyarakat yang mengerutkan dahi karena pikirannya dipenuhi dengan berbagaimacam pertanyaan tentang jenis Islam manakah yang HMI ikuti? Dan termasuk di jajaran golongan Islam yang manakah HMI berdiri? Lalu pertanyaannya kembali bertambah tentang apakah Islam di HMI termasuk Islam garis keras atau Islam konservatif. 

Apa Sich Gan Latihan Kader I (Basic Training) HMI Itu?

  Jika kita baca AD/ART HMI, disitu jelas Gan bahwa HMI adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan: Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Apalagi jika agan baca fungsi HMI pada pasal 8 Anggaran Dasar bahwa HMI berfungsi sebagai organisasi kader. So, sebagai organisasi kader artinya HMI harus memberikan manfaat sebesar-besarnya khususnya bagi anggotanya.

MARKAS PARA KORUPTOR

  Ketika mendengar kata korupsi, sontak semua yang mendengar akan mengeluarkan sumpah serapah berkepanjangan. Biasalah, siapa yang tidak kesal jika setiap saat kita disuguhi oleh berita-berita korupsi secara maraton. Habis kasus satu muncul kasus yang lain. Kasus yang ini belum selesai, sudah muncul kasus baru yang lebih menghebohkan. Lebih-lebih jika yang melakukan korupsi adalah mereka yang direpresentasikan sebagai wakil rakyat atau pejabat negara.

Mencari Idealisme yang Hilang

  Jika kita menghamba pada ketakutan, kita sedang memperpanjang barisan perbudakan. __Wiji Tukul Hidup kita membesar dan mengecil sesuai dengan keberanian yang kita miliki. Hampir setiap kesempatan hilang seketika hanya karena kita tak berani menentukan sikap. Dan ini terus merambat kepada kesempatan-kesempatan yang skalanya lebih besar. Terus menjalar ke pribadi-pribadi yang memiliki otoritas terhadap lajunya kebijakan Negara kita ini. Bisa kita bayangkan sikap elit politik kita yang dihantui rasa takut ketika hendak memutuskan kebijakan Negara. Dapat tekanan dari sana-sini. Intervensi asing, campur tangan rekan separtai, ataupun lobi-lobi dari musuh politik. Tentu ada yang salah dari proses kehidupan yang kita jalani. Harus ada solusi dari fenomena ini. Mungkinkah kesalahan ini bermula dari proses pendidikan yang kita jalani?

Meretas Kebuntuan dalam Ber-HMI

HMI adalah organisasi perkaderan yang independen sejak berdirinya hingga sekarang. Sehingga menjadi sebuah keharusan bagi kader untuk menjaga kemurnian dari kontaminasi apapun agar tetap bisa berfikir secara  jernih dan  menjaga objektifitas di tengah masyarakat yang plural (bhinika). Output perkaderan HMI adalah munculnya kader umat dan kader bangsa yang bertindak berdasarakan mindset ke-islaman, ke-Indonesian, dan ke-mahasiswaan. Maksud dari bersifat independen adalah tidak terkooptasi oleh kepentingan apapun selain kebenaran dan keadilan. Dalam banyak hal, kader yang independen adalah mereka yang bertindak dan berbuat secara profesional dan idealisme. Serta berdasarkan moralitas. Sedangkan yang dimaksud dengan kader yang ber-mindset keislaman, keindonesiaan dan kemahasiswaan adalah sosok kader yang kritis, mampu berfikir secara kopherensif yang didasarkan pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dalam rangka turut andil mengambil peran untuk menciptkan masyarakat adil ma

HMI Cabang Bogor Mengucapkan

Nurcholis Madjid : kebebasan beragama, keadilan dan musyawarah (dalam bukunya Islam kemodernan dan keindonesiaan)

                                Sebenar-benar ajaran ialah ajaran islam. Memang benar apa yang telah difirmankan oleh Allah tersebut, namun dalam kenyataannya beragamai ini tidaklah dibenarkan bila dipaksakan agar semua orang memeluk agama ini. Bahkan Muhammad SAW sekali pun selalu diingatkan oleh Allah bahwasanya tugas beliau hanya menyampaikan berita dari Allah, beliau tidak berhak untuk memaksa orang lain untuk percaya dan mengikutinya. Pada suatu ketika Rasulullah SAW, sebaga manusia beliau tergoda untuk memakasakan ajarannya, akan tetapi Allah mengingatkan “Seandainya Tuhanmu menghendaki, tentu berimanlah semua orang di muka bumi, tanpa kecuali. Apakah engkau (hai Muhammad) akan memaksa umat manusia sehingga mereka menjadi beriman? (QS Yunus : 99)”. Oleh karena itu kebebasa beragama adalah sangat sentral dalam tatanan social politik manusia.

Ketentuan Tuhan

Aku masih banyak luput Diriku carut marut Menanam pun tak sanggup Apalagi menuai Aku masih hina Disebut pun tak punya nama Tak tahu harus seperti apa Karna kau yang mengaturnya Ini ialah badan Semestinya tak bertahan Tapi kau tetap melanjutkan Karnamu ketentuan Tuhan Purwokerto, 4 Agustus 2013 M. Asyief Khasan. B (Kabid Lingkungan Hidup HMI Cabang Bogor)

APA DAN BAGAIMANA SETELAH MASUK HMI? (Sesi Wawancara dengan Ketum HMI Cabang Bogor)

                    Pada kesempatan ini kami sengaja kembali menghadirkan sesi wawancara khusus dengan ketua umum HMI Cabang Bogor periode 2013-2014, Bang Qiki Qilang Syachbudy. Wawancara ini sengaja dilakukan karena banyaknya pertanyaan baik dari kader ataupun masyarakat umum tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan setelah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Berikut adalah wawancaranya.