BOGOR – Putra Ansa Gaora, HMI-wan asal Cabang Bogor bersama tim menerima anugerah berupa penghargaan dan apresiasi lewat inovasi "Jakarta Anti Galau" (JAGAU) yang dibuat bersama tim, yakni M Prayoga Sunandar, M Joffy Mahardika dan Andri Nur Rachman. Inovasi ini berhasil menjadi salah satu dari 109 Inovasi Indonesia 2017
109 Inovasi Indonesia ini sendiri dikeluarkan oleh Business Innovation Center (BIC). Apresiasi untuk inovator IPB dilaksanakan di IPB Convention Center (ICC), Bogor (10/12/2017).
Ansa yang juga menjabat sebagai Ketum komisariat Diploma IPB ini juga mengatakan, dia dan tim sempat kaget ketika menerima pengumuman karena melihat karya yang lulus hanya tim mereka yang dari kalangan mahasiswa selebihnya adalah karya dosen, baik yang sudah bergelar Profesor maupun Doktor.
"Karya kami yang masih belum seberapa ini dapat bersaing dengan inovasi dan hasil penelitian yang dilakukan oleh profesor dan doktor. Apalagi inovasi tim kecil yang masih harus banyak berbenah ini merupakan satu-satunya inovasi karya mahasiswa dari total lebih dari 40 inovasi IPB yang masuk ke daftar tersebut, sisanya adalah inovasi dari dosen yang tak usah dipertanyakan pengalaman akademisnya," ungkap mahasiswa kelahiran Pagaralam itu.
Dalam kesempatan tersebut, laki laki yang juga akrab disapa Nca merasa bersyukur. Awal mula pembuatan JAGAU memang bukan dimaksudkan untuk mengejar materi ataupun penghargaan, namun untuk menjawab persoalan banjir sehingga bisa memberikan manfaat untuk orang banyak.
"Terlepas dari apapun itu, tak ada kata lain selain syukur. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat dan memberi nilai demi kemaslahatan. Semoga saja Tuhan selalu bersama kami dalam menebar semangat dan konsistensi dalam menajalankan. JAGAU TAK BERHENTI DISINI," pungkas Ansa.
Untuk diketahui JAGAU diawali dengan kegelisahan dalam mengatasi banjir Jakarta, terutama karena masalah sampah di sungai-sungai Jakarta seperti Ciliwung dan lainnya. Mesin ini berfungsi untuk mengambili sampah di aliran sungai secara otomatis, berbentuk baling-baling dilengkapi dengan sistem konveyor yang langsung terintegrasi dengan bak penampungan sampah.
JAGAU masih dalam proses penyempurnaan dan sangat membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak agar benar-benar dapat diimplementasikan serta menjawab permasalahan sampah. Bukan hanya permasalahan sampah di sungai Jakarta, namun di berbagai daerah lain yang mempunyai masalah yang sama. (Ags)
Komentar
Posting Komentar