Langsung ke konten utama

HMI Cabang Bogor Sukses Selenggarakan Intermediate Training Tingkat Nasional


BOGOR – HMI Cabang Bogor telah sukses selanggarakan Intermediate Training (LK2) tingkat nasional 2018. Acara tersebut berlangsung selama 10 hari (31 Agustus - 09 September) di Wisma Griya Nusa Bangsa, Bogor.

HMI Cabang Bogor sejak awal menggarap secara serius acara yang melibatkan banyak pihak, mulai dari kepanitiaan, pengurus, KAHMI serta peserta yang berasala dari seluruh Indonesia. Berkat kerja keras panitia rangakaian acara LK2 berjalan dengan lancar.

Setelah melalui seleksi paper yang cukup ketat, tak kurang dari 34 kader yang dinyatakan lolos sebagai peserta dan berhak mengikuti proses LK2. Mereka berasal dari berbagai cabang di Indonesia, seperti Sigli, Medan, Jambi, Lampung, Bandung, Jakarta, Tarakan, Kendari, Bau-Bau, Yogyakarta, Ponorogo, Semarang, Serang dan lain-lain. Demikian disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Bogor, Joni Iskandar usai penutupan di lokasi training, Bogor, Minggu (09/09/2018) sore.


“Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan bimbingannya, HMI Cabang Bogor telah menyelenggarakan Intermediate Training 2018. Kita berhasil menjadi tuan rumah yang baik. Tentu hal ini tak lepas dari dukungan banyak pihak terutama kader dan KAHMI Bogor,” ujarnya.

Selama satu Minggu full peserta LK2 berdiskusi langsung dengan tokoh-tokoh nasional yang kompeten di bidangnya. Mulai dari akademisi seperti Prof. Tridoyo dan Prof. Dodik. Dari kalangan profesional ada CEO DetikCom, Abdul Aziz, DIRUM BPJS Ketenagakerjaan Pusat, Naufal Mahfudz dan CEO LKBN Antara, Mukhlis Yusuf. Dari kalangan birokrat seperti Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari dan Pengurus KADIN, Sharmila serta beberapa deretan pembicara nasional lainnya.

Dalam kesempatan itu pula, Ketua Panitia LK2 Rizal Sodikin menyampaikan ucapan terimakasih nya kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan intermediate training tingkat nasional. Rizal juga turut memberikan apresiasi kepada semua panitia yang sudah bekerja keras selama berlangsungnya acara LK2.  

“Terima kasih kepada keluarga besar HMI Cabang Bogor, baik kader aktif maupun KAHMI yang telah bergotong royong mendukung pelaksanaan LK2 tanpa kurang satu apapun. Suksesnya LK2, menjadi kebanggan bagi seluruh keluarga besar HMI,” tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA DAN BAGAIMANA SETELAH MASUK HMI? (Sesi Wawancara dengan Ketum HMI Cabang Bogor)

                    Pada kesempatan ini kami sengaja kembali menghadirkan sesi wawancara khusus dengan ketua umum HMI Cabang Bogor periode 2013-2014, Bang Qiki Qilang Syachbudy. Wawancara ini sengaja dilakukan karena banyaknya pertanyaan baik dari kader ataupun masyarakat umum tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan setelah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Berikut adalah wawancaranya.

HMI-WAN BOGOR TERIMA APRESIASI DARI IPB SEBAGAI INOVATOR

BOGOR – Putra Ansa Gaora, HMI-wan asal Cabang Bogor bersama tim menerima anugerah berupa penghargaan dan apresiasi lewat inovasi "Jakarta Anti Galau" (JAGAU) yang dibuat bersama tim, yakni  M Prayoga Sunandar, M Joffy Mahardika dan Andri Nur Rachman. Inovasi ini berhasil menjadi salah satu dari 109 Inovasi Indonesia 2017 109 Inovasi Indonesia ini sendiri dikeluarkan oleh Business Innovation Center (BIC). Apresiasi untuk inovator IPB dilaksanakan di IPB Convention Center (ICC), Bogor (10/12/2017). Ansa yang juga menjabat sebagai Ketum komisariat Diploma IPB ini juga mengatakan, dia dan tim sempat kaget ketika menerima pengumuman karena melihat karya yang lulus hanya tim mereka yang dari kalangan mahasiswa selebihnya adalah karya dosen, baik yang sudah bergelar Profesor maupun Doktor. "Karya kami yang masih belum seberapa ini dapat bersaing dengan inovasi dan hasil penelitian yang dilakukan oleh profesor dan doktor. Apalagi inovasi tim kecil yang masih haru...

Melacak Perpecahan HMI Dipo Dan HMI MPO

sumber:  www.gemaislam.com Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Lafran Pane dan kawan kawan pada tahun 1947 yang dilatar belakangi rasa keprihatinan melihat umat islam dan bangsa yang terkotak-kotak dalam beberapa golongan. Setidaknya ada 3 hal yang menjadi kata kunci menjelang lahirnya HMI, yakni umat, bangsa dan mahasiswa.