Langsung ke konten utama

Jaga Warisan Peradaban, HMI Cabang Bogor Dorong Pemkab Bangun Museum


Untuk melestarikan warisan dan peninggalan nenek moyang khususnya di Kabupaten Bogor, HMI cabang Bogor mendorong Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk membangun museum sejarah yang khusus berbicara mengenai arsip-arsip kuno peradaban Bogor di masa lalu. Aspirasi tersebut disampaikan saat audiensi pada hari Senin, (16/07/2018).

"Tujuan dari pendirian museum sejarah agar memberikan edukasi kepada masyarakat Bogor mengenai sejarah tanah tempat mereka berpijak. Selain itu, juga untuk merawat nilai-nilai identitas dan kebudayaan agar tak hilang dimakan oleh zaman. Masifnya gempuran budaya globalisasi menimbulkan kekhawatiran akan tercerabutnya masyarakat dari identitas asli mereka," tutur Sekretaris Umum (Sekum) HMI Cabang Bogor, Pirli Ramdhani.

Pirli melanjutkan, museum nantinya merupakan rumah bagi arsip-arsip yang mengikat sejarah peradaban Bogor yang sudah berusia ratusan tahun tersebut. Dari awal terbentuknya Kabupaten Bogor hingga masa kini. 

"Kabupaten Bogor bisa dikatakan salah satu tanah Pasundan yang banyak menyimpan sejarah peradaban tua, seperti Kerajaan Tarumanegara, kerajaan Pajajaran dan banyak lagi," ucap Pirli.

Ketua Umum (Ketum) HMI cabang Bogor, Joni Iskandar menambahkan bahwa keberadaan Museum Sejarah Bogor akan sangat membantu mendekatkan masyarakat Bogor dengan jati diri primordial tatar Pasundan. Didukung memang belum banyak museum yang memberikan edukasi sejarah tentang peradaban di kabupaten Bogor.

"Di Bogor memang sudah ada beberapa museum, namun sebagian besar berada di wilayah kota Bogor dan tidak spesifik berbicara sejarah peradaban Bogor. Museum Zoologi misalnya, bertempat di kebun raya Bogor dan hanya menampung penelitian mengenai fauna. Museum PETA (Pembela Tanah Air) juga hanya berbicara detik-detik perjuangan kemerdekaan Indonesia 1942-1945 saja dan berlokasi di Kota Bogor, begitupun dengan museum lainnya," pungkas Joni mengakhiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA DAN BAGAIMANA SETELAH MASUK HMI? (Sesi Wawancara dengan Ketum HMI Cabang Bogor)

                    Pada kesempatan ini kami sengaja kembali menghadirkan sesi wawancara khusus dengan ketua umum HMI Cabang Bogor periode 2013-2014, Bang Qiki Qilang Syachbudy. Wawancara ini sengaja dilakukan karena banyaknya pertanyaan baik dari kader ataupun masyarakat umum tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan setelah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Berikut adalah wawancaranya.

Pilkada Kabupaten Bogor 2018, HMI Bersikap Netral

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor, Joni Iskandar, menyampaikan agar seluruh kader HMI cabang Bogor  bersikap netral dalam pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada Rabu, 27 Juni 2018. Ajakan tersebut disampaikan di Gedung Serbaguna Mahasiswa Islam (GSMI), sekretariat HMI Cabang Bogor, Selasa (26/06). "Kader HMI harus bersikap netral sebagai bentuk pengejawantahan independensi organisatoris. Tidak dibenarkan jika kader HMI melakukan komitmen dalam bentuk apapun dengan pihak luar, apalagi ikut andil dalam politik praktis memenangkan satu kandidat," ungkap Joni. Dalam kesempatan tersebut Joni juga meminta kepada seluruh penyelenggara pemilu dan pihak keamanan agar menjalankan kewajibannya sesuai amanat yang sudah diberikan. "Kami meminta kepada semua aparatur negara dan pihak keamanan  menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengawal pemilu demi terwujudnya Pilkada damai dan bersih," pungkas Joni mengakhiri.

SEKOLAH MENULIS, ARISAN BACA, DAN FLD?

  Judul di atas memang menarik untuk dibahas pada kesempatan ini mengingat kita sama-sama tahu bahwa HMI Cabang Bogor harus terus eksis dalam mencetak kader-kader militan ummat dan bangsa.